Tersingkap Rahasia Ashabul Kahfi dalam Mimpi Muhammad Qasim sebagai Penanda di Ujung Zaman
Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS
Mukadimah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
سَيَـقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّا بِعُهُمْ كَلْبُهُمْ ۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَا دِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًا بِۢا لْغَيْبِ ۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَا مِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗ قُلْ رَّبِّيْۤ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ۗ فَلَا تُمَا رِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَآءً ظَاهِرًا ۖ وَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا
“Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, “(Jumlah mereka) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang kedelapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 22)
Penggalan ayat di atas adalah;
قُلْ رَّبِّيْۤ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ
“tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.”
Tersingkap Rahasia Rombongan Ashabul Khafi
Bila kita dalami bahwa ini adalah misteri yang sarat dengan hikmah zaman, dan hanya orang-orang yang dipilih Allah ﷻ lah yang akan diberitahu tentang rahasia ini. Rahasia ini sepajang waktu 1500 tahun tidak terjamah atau belum terpecahkan. Ada seorang yang ditunggu kedatanganya, siapa dia? Tentu Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Dia adalah yang menggenapi tanda bangunan Islam yang Indah. Ia melengkapi penjelasan dari ayat-ayat mutasyabih, menyingkap semua rahasia persoalan, dan tidak terkecuali rahasia jumlah sahabat al Kahfi yang tidur di gua selama 309 tahun dalam surat Al Kahfi di atas.
Mimpi Qasim dan Rombongan Pemuda Al Kahfi
Dalam sebuah mimpi, Qasim melihat dirinya berada di sebuah kaki gunung. Saat dia berdiri di sana, Qasim secara intuitif mengenali gunung itu sebagai salah satu yang mempunyai gua yang ditempati oleh para sahabat yang mulia dari para penidur gua di kota kuno Ephesus atau Ashabul Kahfi yang mencari pelipur lara dan perlindungan dari tirani.
Penasaran dengan kesadaran ini, Qasim mendaki gunung itu. Setelah sampai di gua, Qasim melihat munculnya para sahabat gua. Mereka mengenakan Thobe (pakaian khas Timur Tengah) biru yang panjangnya sedikit lebih pendek dari pada thobe biasa saat ini, yaitu sekitar 6 inchi lebih pendek di atas pergelangan kaki. Qasim kemudian terlibat percakapan dengan salah satu pria yang mendekatinya. Qasim menyapa pria itu dengan mengucapkan “Assalamualaikum” yang ditanggapi pria itu dengan membalas “Waalaikumsalam”.
Diskusi diantara mereka ditandai dengan kefasihan bicara pria itu dan aura kesalehan mendalam yang membuat Qasim percaya bahwa pria ini adalah pemimpin kedua kelompok itu. Penasaran dengan keberadaan jumlah mereka, Qasim mengajukan pertanyaan kepada ketua rombongan, tentang jumlah mereka, maka pria tersebut menyampaikan bahwa mereka adalah kelompok yang terdiri dari 11 orang dengan anjing setia mereka sebagai anggota ke-12. Sebelas orang sahabat ini dibagi menjadi dua kelompok. Dan mengenai hal ini dan Allah Maha Mengetahui.
Kemudian diperlihatkan dalam mimpi Qasim setiap para penyusup yang mencoba memasuki gua, mereka akan segera mundur karena ketakutan. Penyusup akan mengalami kilatan petir yang menyala disertai dengan apa yang ditafsirkan Qasim diartikan sebagai sengatan listrik. Statis yang menyebabkan para penyusup mundur dan buru-buru melarikan diri karena diliputi ketakutan. Qasim berpendapat bahwa rasa takut yang dialami oleh penyusup diakibatkan kesetrum oleh fenomena kelistrikan yang ditambah dengan kilatan petir. Respon mereka adalah melarikan diri yang didorong oleh keyakinan lahiriah bahwa jika mereka tidak melarikan diri, mereka akan mati.
Akhir Zaman dan Surat Al Kahfi
Kedatangan Dajjal adalah penanda adalah akhir zaman. Pada saat itulah manusia beriman diperintahkan selalu membaca surat Al Kahfi. Beberapa hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal (fitnah),” (HR. Muslim).
Dalam riwayat Ibnu Majah, Tirmidzi dan Hakim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya di antara fitnahnya, ia (Dajjal) memiliki surga dan neraka. Nerakanya adalah surga, dan surganya adalah neraka. Siapa diuji dengan nerakanya, hendaklah ia memohon pertolongan Allah ﷻ dan membaca awal Surat Al-Kahfi.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi, & Hakim)
Dari Abu Said Al-Khudri, Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat dan ia bertemu dengan Dajjal, maka Dajjal tidak dapat membahayakannya.” (HR Baihaqi)
Dalam riwayat Hakim, Nabi Muhammad ﷺ bersabda;
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka baginya cahaya pada hari kiamat dari tempatnya hingga kota Makkah.” (HR Hakim)
Baihaqi dan Darimi dari Abu Said, Nabi Muhammad ﷺ bersabda;
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan diberikan sinar dari cahaya antara dia dan Baitul Atiq.”
Riiwayat dari Abu Said, Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
إِنَّ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ يَوْمَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
“Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat, maka Allah ﷻ akan memberikannya cahaya di antara dua Jumat.” (HR Hakim).
Dari beberapa hadits di atas dapat kita simpulkan bahwa umat Nabi Muhammad ﷺ diperintahkan membaca Surat Al Kahfi agar diberi Cahaya Allah ﷻ sehingga terbebas dari fitnah Dajjal di akhir zaman.
Di antara keutamaan surat Al-Kahfi adalah jika sepuluh ayat pertama itu dihafal. Bahkan dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa yang dihafal adalah sepuluh ayat terakhir.
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
“Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal.” (HR. Muslim no. 809) Dalam riwayat lain disebutkan, “Dari akhir surat Al-Kahfi.” (HR. Muslim no. 809)
Dalam hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama atau terakhir dari surat Al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.
Imam Nawawi berkata, “Ada ulama yang mengatakan bahwa sebab mendapatkan keutamaan seperti itu adalah karena di awal surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kuasa Allah ﷻ. Tentu saja siapa yang merenungkannya dengan benar, maka ia tidak akan terpengaruh dengan fitnah Dajjal. Begitu pula akhir surat Al-Kahfi, mulai dari ayat,
أَفَحَسِبَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ يَتَّخِذُوا عِبَادِي مِنْ دُونِي أَوْلِيَاءَ إِنَّا أَعْتَدْنَا جَهَنَّمَ لِلْكَافِرِينَ نُزُلًا
“maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Kahfi: 102) (Syarh Shahih Muslim, 6: 84)
Muhammad Qasim adalah Ahli Ashabul Kahfi
Bila merujuk kepada Quran dan hadis tentang peristiwa akhir zaman, maka seseorang yang diberikan Allah ﷻ pengetahuan, disingkap segala rahasia termasuk rahasia kandungan surat Al Kahfi, dialah ahli Al Kahfi yang akan menjadi guide dalam menghadapi fitnah akhir zaman kelak.
Khatimah
Tidak ada lagi petunjuk selain Al-Qur’an dan Al-Hadis maka janganlah berpaling dari keduanya dan mimpi Muhammad Qasim menguatkan petunjuk akhir zaman itu. Sehingga menguatkan bahwa Allah ﷻ adalah sebaik-baik pemberi petunjuk.
Wallohu a’lam bissawab
Al Fakir