Meluruskan Kembali Pemahaman Konsep Fenomena Mimpi Muhammad Qasim

Meluruskan Kembali Pemahaman Konsep Fenomena Mimpi Muhammad Qasim

Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS

Pembukaan

Kemahdian atau pemimpin besar umat manusia di akhir zaman tetap akan menjadi misteri. Ketika saatnya Allah ﷻ  sendiri mentakdirkan seorang manusia menjadi pemimpin dunia yang dikehendaki dan diridhoi-Nya. Pada momentum kemunculannya akan tetap menjadi misteri, meskipun dalam beberapa hadis nubuwat menggambarkan khusus beberapa ciri fisik, masa munculnya, siapa nama dan nama ayahnya, asal dari mana keturunannya sejak 1400 tahun lalu. Cerita ini telah menjadi satu tradisi kepercayaan dan telah menjadi cerita turun temurun. Kemunculannya ketika dunia telah diliputi ketidakadilan, kesewenang-wenangan, kerusakan dan kedzoliman nyata. Masyarakat menginginkan keadilan, kesejahteraan dan kedamaian maka tradisi ini muncul kembali dengan harapan sang pemimpin ini dapat mengubah keadaan yang sedang dihadapi masyarakat tersebut.

Tradisi Kepercayaan Ratu Adil di Indonesia

Tradisi masyarakat Indonesia dengan istilah ratu adil, satrio piningit yang akan menjadikan nusantara “tata tentrem kerto raharjo”. Prediksi intuitif dari buku Jangka Joyoboyo yang paling dahulu (zaman Mataram kuno), Jayabaya membagi fase dalam beberapa periode zaman atau disebut “kala”. Zaman ini para penafsir berpendapat adalah zaman kalabendu, dengan ciri-cirinya dalam ungkapan “wayahe wayah edan yen ora edan ya ora keduman” [artinya=zaman sudah gila dan siapa saja yang tidak gila maka tidak akan bisa mengikuti zaman]. Akhir Kalabendu muncul Satrio Piningit. Kemudian 1000 tahun kemudian, Raden Ngabei Dalem Ronggowarsito seorang pujangga Mataram Baru pun punya konsep dalam Serat Kalatido-nya tentang masa depan Nusantara. Konsepnya ini hampir sama seperti guru pendahulunya Jayabaya.
Tradisi ini telah berakar di masyarakat sampai dengan sekarang. Kabar
Tradisi sebagai penanda zaman ini tidak menyebabkan kegaduhan atau bahkan kebingungan di mata masyarakat. Justru harus menjadi pelipur lara (harapan) /berita gembira mengisi relung pikiran optimis pertolongan Tuhan datang. Masyarakat yang majemuk dapat menerima tradisi ini sebagai hal yang baik secara turun temurun. Begitu halnya dengan fenomena mimpi Muhammad Qasim yang muncul di tengah masyarakat dunia. Tidak perlu menimbulkan kegaduhan apalagi dengan tuduhan keji membawa ajaran aliran sesat karena menjadi salah satu bagian dari informasi masa depan dunia.

Jangan Salah Persepsi

Tidak ada yang mengetahui kiamat kapan kecuali Allah ﷻ. Mimpi Qasim tidak menunjuk waktu kapan peristiwa itu terjadi. 1500 tahun umur umat beriman itu bukan umur dunia seisinya tapi peristiwa kematian serentak orang beriman saja. Setelah itu entah berapa ratus tahun lagi dunia berakhir kiamat. [Tidak ada satupun mengetahui kecuali Allah ﷻ]. Al Hafiz Ibnu Hajjar Asyqolani, Imam Jalaluddin As Syuyuthi dan Imam Ibnu Rabah al Hambali, tiga ulama yang pertama berpendapat dari analisis umur dunia dan umur umat Islam. Dua kejadian yang berbeda bila dilihat dari pengetahuan kekinian (teknologi canggih) dibanding pada masanya mereka tiga ulama ini hidup. Penjelasan dalam pendapat mereka salah satunya adalah peristiwa matahari terbit dari Barat. Lama antara peristiwa itu dengan peristiwa mah’syar adalah 120 tahun. Sehingga menyimpulkan kiamat akan terjadi dalam waktu 25 tahun adalah kesalahan dalam memahami mimpi Qasim. Kekinian mimpi Qasim tentang perang dunia, keluarnya Dajjal, Yajuz dan Makjuz itu sebagai penutup dari umat beriman. Peristiwa itu sering dalam hadis disebut angin lembut dari Utara [Yaman]. Itu terjadi jauh sebelum hari kiamat terjadi.

Muhammad Qasim Tidak Pernah Klaim Apapun

Mimpi Muhammad Qasim yang fenomenal harus dimaknai sebagai pengingat waktu agar manusia sadar dunia ini tidak abadi, dunia tidak kekal dan kiamat yang dijanjikan-Nya itu pasti terjadi. Maka kita harus kembali kepada ketauhidan dan kita harus menghindari dari perbuatan syirik. Muhammad Qasim tidak pernah mengaku atau klaim apapun baik sebagai mahdi ataupun imam, ia hanya dititipi mimpi untuk disampaikan kepada dunia. Qasim juga meminta tidak dikaitkan dari kelompok yang beropini Qasim adalah calon pemimpin umat [Imam Mahdi]. Qasim berkata stop menyebut al Mahdi dari ku. Ia tegas menolaknya. Prinsip ini harus dijaga agar pesan al mubasyirat ini tidak keluar koridor syariat, tidak melenceng dari penyebaran mimpi yang dapat menimbulkan kegaduhan dan polemik.

Qasim Datang ke Indonesia dan Malaysia

Qasim datang ke Indonesia dan Malaysia sesuai rencana dari Allah ﷻ melalui pesan mimpinya untuk mengklarifikasi bahwa ia bukan orang yang mengaku Imam Mahdi dan ia harus memastikan pesan mimpinya sesuai perintah Allah ﷻ. Ada kelompok yang sengaja berkampanye bahwa Qasim adalah al Mahdi justru Qasim menolak untuk bertemu mereka. Qasim berlepas diri dari apa yang diperbuat mereka yang menyebut dirinya al Mahdi.

Menolak Kelompok yang Beruzlah

Kondisi yang dihadapi saat ini adalah menyampaikan pesan berantainya untuk menghindari kesyirikan, maka konsep beruzlah pun tidak relevan bahkan tidak diperintahkan dalam pesan mimpi-mimpinya. Kiamat masih jauh mungkin hitungan ratusan tahun. Pesan mimpinya agar tetap berinteraksi dengan masyarakat, beraktifitas biasa dengan menghindari perbuatan kesyirikan.

Mengapa Pesan Ilahiah Melalui Mimpi?

Mimpi adalah satu-satunya media saat ini (setelah wahyu kenabian tertutup). Karena mimpi yang bisa diterima akal ilmiah dan bisa dibuktikan oleh nalar agama. Apabila seorang berhalusinasi, ilusi dan delusi maka disebut penyakit jiwa. Apabila orang telepati, indigo dan imajinasi sebenarnya masih berasal dari olah pikir manusia (subyektif pikiran). Sedangkan mimpi baik melalui tidur normal, atau microsleep atau kondisi apapun sehingga pikiran subjektifitas seseorang dalam kondisi inaktif.

Penutup

Berita gembira dan peringatan sudah ada dalam al-Quran dan Hadis. Tidak ada yang istimewa pada mimpi Qasim ini. Tetapi karena huru-haranya sebentar lagi, maka fenomena mimpi ini urgen dicermati. Pelajari mimpi Muhammad Qasim agar kita mengetahui peringatan yang disampaikan dari Allah ﷻ

Wallahu a’lam bissawab

Al Fakir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *