Review Sudut Pandang Perjuangan Pasca Pileg & Pilkada 2024 pada Partai Islam dan Gerakan Dakwah

Review Sudut Pandang Perjuangan Pasca Pileg & Pilkada 2024 pada Partai Islam dan Gerakan Dakwah

Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS

Mukadimah

Tahun 1980-an memulai tonggak sejarah perubahan cara pandang gerakan keislaman. Ada yang menggunakan cara konfrontasi militer di dunia Islam, terutama Afganistan. Ada juga yang menggunakan jalur politik demokrasi ala Barat. Ada yang menggunakan jalur konvensional dakwah sosial, mereka mengklaim mengikuti manhaj sunah. Tetapi semua perjuangan ini belum memberikan kontribusi politik dan hegemoni kekuasaan tingkat lokal, nasional bahkan dunia seperti pengalaman pendahulu Islam.

Seiring masa-masa memasuki pertengahan milenial ke-2 abad Islam 1500 tahun. Masa ini oleh Al Hafidz Imam ibnu Hajar Asqolani, Syaikh Imam Jalaluddin as-Syuyuti dan ibnu Rabbah al Hambali disebut sebagai fase akhir zaman dan umat hari ini adalah generasi akhir zaman dimana perjuangan belum sempurna pasca kekhalifahan Usmani. Pasca pesta pajang demokrasi ala Barat telah berlalu di akhir tahun 2024 sangat melelahkan dari para kader dakwah dari segala tribulasinya, pahitnya demokrasi yang brutal di seluruh dunia. Maka perlu kontemplasi dalam strategi Islam sesuai dengan zamannya seiring berakhirnya umat ini. Sudah cukup lebih dari 70 tahunan waktu untuk ber”muhasabah” manhaj perjuangan partai dan gerakan Islam. Mereka harus mengamati literasi zaman karena sampai saat ini dakwah dan gerakan Islam modern masih belum bergeser kepada “fase kenegaraan”. Apalagi pada tataran ‘alam Islami’. Pelajaran berharga pengalaman politik dan gerakan Islam, mulai dari; 50 tahun Refah di Turki, 2001 Front de Islamic Saltut [FIS] di Alzajair, partai Ikhwanul Muslimin [IM] di Mesir, atau yang sangat jelas kemenangan militernya Taliban di Afganistan belum memberikan kekuatan politik yang berperan bagi dunia. Sebagaimana ijtihad politik Islam para pendiri bangsa yang telah mendirikan Republik Indonesia dengan dasar laa Ilaha illallah [Ketuhanan yang maha Esa] dalam Piagam Jakarta lebih 80 tahun.

Dengan fenomena ini, seharusnya menjadi bagian literasi politik dan gerakan Islam mencari cara pandang baru menuju era transformasi dunia masa depan. Beberapa gejala dan fenomena yang sedang terjadi dengan situasi global harus diverifikasi? validasi syar’i dari gejala akhir zaman.

Harapan itu Hampa

Seperti saat 36 tahun lalu masa reformasi. Kala itu optimis harapan masih ada. Dengan berjalan waktu, harapan itu ternyata telah hampa. Kehadiran Partai Islam dengan jargon partai-partai dakwah di tahun 80 dan 90-an telah menghentak jagad perpolitikan bangsa karena sempat menjadi ikon politik yang bersih dan rujukan dari pendidikan politik praktis, solid karena dinamika dalam leadership nyaris tanpa intrik. Partai-partai Islam yang berdiri dengan partisan dengan tingkat pendidikan tinggi, intelek muda, dari kaum santri dan dari rahim reformasi yang masih orisinil/bersih. Ada harapan masa depan cerah nuansa spirit yang lebih dominan. Platform nya Islamis, dan ke-Indonesia-annya kental. Ide-ide negara mengacu konsep madani (civil society) tertuang dalam Piagam Jakarta [Jakarta Charter].

Perubahan Global Cepat dan Tidak Menentu

Muncul kebenaran baru atau kebenaran persepsi menandai era baru VUCA [Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity]. Menggambarkan kondisi yang terus berubah, tidak pasti, rumit, dan membingungkan. Untuk menghadapi VUCA, bersikap fleksibel dan adaptif, mampu mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang tidak pasti, membuat rencana yang adaptif, terus memantau perkembangan situasi, untuk menghadapi perubahan yang mungkin terjadi. Seperti peristiwa Arab Spring di Tunis, seorang muda Abdel Azis membakar diri. Konflik sosial itu tidak ada henti-hentinya berubah menjadi politik dan militer menumbangkan penguasa, Libya, Irak dan perang lama di Suria berlarut muncul bak pahlawan Turki di Ifrin. Hamas pun menjadi icon perlawanan yang telah mendobrak hegemoni Israel yang kuat. Tonggak 07 Oktober 2023 telah bersaksi. Dunia protes atas kegilaan Israel ini, keputusan International Court Council [ICC] pun tidak digubris. Netanyahu tak bergeming. Karena ulah Negeri Paman SAM & sekutunya.

Kekuasan Dunia Telah Berubah

Di akhir masa millenium akhir peradaban manusia menuju 1500 tahun umat Muhammad SAW hidup mengikuti sunahnya yang sudah sempurna. Bila kita memahami semua ketentuannya dimulai hadis regulasi hukum, sosial, muamalah, ekonomi, politik dan pemerintahan, ada yang perlu digali dari rahasia risalah Islam ini terutama rahasia di akhir zaman. Banyak yang perlu dikaji dan dijadikan guide bagaimana akhiran umat Islam ini.
Sumber al-Quran dan Sunah telah men-guide agar tidak tersesat maka sumber pokok dari keduanya. Sumber ini juga telah memberikan ruang logika dari pakar/ulama, dan melalui qiyas dan ijma’ hasil pemikiran mereka, maka penyempurna kehidupan Islam selama waktu yang panjang ini.

Al-Mubasyirat & Mimpi Ilahi

Wahyu al-mubasyirat yang telah dijadikan hujah hukum oleh Rasulullah SAW dan para Ulama dari jejak record-nya telah dilakukan sejak awal Islam. Para ulama dan cerdik pandai menjadikan sumber mubasyirat sebagai bagian petunjuk dan ilmu ilahiah dalam menentukan ijma dan qiyasnya.

Hadis Nubuwat Zaman

Kita berada di akhir zaman dan fenomena sudah terjadi, rahasia-rahasia nubuwat akhir zaman telah tersingkap dengan jelas. Kabar baik dan peringatan telah diperjelas melalui mimpi seorang muslim di masa sekarang yang telah didengar kesaksiannya. Kita akan menghadapi masa-masa sulit sebentar lagi dan diikuti khabar gembira dengan masa-masa kegemilangan. Kemenangan Islam kembali diraih setelah dunia dipenuhi kegelapan dan kesyirikan.

Problematika Utama Kesyirikan.

Dalam mubasyirat ini, pesan yang utama adalah manusia telah diliputi dengan kesyirikan yang besar dan telah menyelimuti manusia dari pertolongan Allah SWT. Tidak ada problem umat yang lebih urgen kecuali problem kesyirikan maka semua agenda harus kembali kepada ketauhidan mengikuti perintah agar manusia totalitas menyeru kepada Allah SWT. Mempelajari mimpi ketauhidan ini mengarah pada seseorang yang telah diberikan karunia besar dalam mubasyirat ini [Muhammad Qasim]. Mempelajari dan memahami semua alur dalam mimpinya agar diberikan karunia dan pertolongan Allah SWT.

Khatimah

Agenda dalam menuju kesatuan umat dan kesatuan ideologi dan perjalanan menuju satu kesatuan menjadi isu sentral dalam risalah mimpinya. Para pemimpin umat, partai politik dan pemerintahan bersegera untuk mengkaji dan meneliti serta memahami bahwa perbedaan segala aspek harus segera diakhiri. Kita menuju kepada Allah SWT melalui agenda yang telah Allah SWT sampaikan kepada Muhammad Qasim.
Kemenangan sudah di depan mata tetapi masa-masa sulit sedang berlangsung. Kita harus kokoh bersatu untuk menghadapi bersama. Cukup sudah pertikaian, peperangan dan konflik pemikiran dan perbedaan keyakinan karena Allah SWT telah mengagendakan pertolongan-Nya melalui al-mubasyirat ini.
Insha Allah kemenangan itu sebentar lagi tiba.

Wallahu a’lam bissawab

Al Fakir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *