Sampaikan Mimpi Muhammad Qasim, Ulama Pasuruan Menjelaskan Indahnya Perbedaan di Masyarakat

Kamis (24/11/2022), Helpers Muhammad Qasim di Pasuruan mengunjungi Gus H. Yaqutun Nafis, S.Pd.I, pengasuh Asrama G PP Ngalah. Nur Huda dan Abdul Latief mengucapkan salam kepada Gus Yaqut dan dijawab oleh beliau yang sedang berada di teras rumah bersama tamu. Kedua Helpers Muhammad Qasim langsung diminta duduk bersama.

Tanpa basa-basi, Helpers Muhammad Qasim langsung menyampaikan niatnya karena tamu beliau hanya diam saja.

Pak Kyai, maksud kedatangan saya ke sini, pertama silaturrahmi. Yang kedua menyampaikan salam dari  Sayyid Muhammad Qasim dan memberikan buku, yang mana buku ini isinya hanya mimpi Ilahi.

Gus Yaqut menjawab,

Ya, tidak apa-apa. Orang itu harus terbuka, jangan sampai kalau bukan golongan saya, ‘dianggap’ salah.

Helpers Muhammad Qasim mengiyakan pernyataan Gus Yaqut lalu menunjukkan foto Muhammad Qasim sambil berkata,

Ini mimpi Al-Mubasyirah, Pak Kyai.

Pak kyai menjawab dengan ayat Al-Qur’an yang artinya berita gembira dan peringatan. Kemudian Gus Yaqut menceritakan ceramahnya di mana-mana, dari Sumatra hingga Papua. Beliau menjelaskan tentang Perbedaan yang ada di masyarakat. Masyarakat ibarat bumbu di dapur, berbeda-beda tetapi saling melengkapi satu sama lain. Ada yang seperti cabai, pedas. Ada yang seperti merica, kecil tapi pedasnya nyelekit. Ada yang seperti terasi, aromanya tak sedap. Ada yang seperti garam, kecil tapi sangat penting. Ada yang seperti micin, penyedap masakan, tapi kalau digado bisa bikin sakit kepala. Kalau bumbu dapur dijadikan satu diulek, akan menghasilkan bumbu yang enak. Seperti itulah perbedaan dalam masyarakat.

Pada akhirnya Helpers Muhammad Qasim minta doa pada sang Kyai. Sebelum berdoa, beliau berkata

Bukunya saya terima dan akan saya pelajari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *