Menanggapi Fenomena Mimpi Muhammad Qasim, Pimpinan Yayasan Perjuangan Wahidiyah: Muhammad Qasim adalah Waliyullah

Menanggapi fenomena mimpi Muhammad Qasim, Pimpinan Yayasan Perjuangan Wahidiyah, menyebutkan bahwa Muhammad Qasim adalah Waliyullah. Penerus Wahidiyah ini mengungkapkan pernyataannya ketika Kyai Fadlil mengunjungi beliau di kediamannya di Mojoroto, Kediri (17/03/2022). Inilah alasan Kyai Fadlil menemui Agus Abdul Majid Ali Fikri, S.HI, M.Hum. Mimpi Bertemu Al Mahdi, Kyai Ini Membagikan Buku Mimpi Muhammad Qasim

Kyai Muhammad Fadlil Al-Mubarok menyampaikan tentang mimpi Muhammad Qasim, pemuda asal Pakistan yang bermimpi bertemu dengan Allah ﷻ melalui tabir. Putra Abdul Karim ini juga mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad ﷺ hingga lebih dari 300 kali. Banyak hal yang Allah ﷻ perlihatkan dalam mimpi-mimpinya, terkait peristiwa-peristiwa di akhir zaman. Bahkan keturunan Bani Hasyim dari jalur Imam Hasan RA ini mendapatkan perintah untuk menyebarkan mimpi-mimpinya dalam rangka menyelamatkan Islam. Untuk mendapatkan pertolongan dari Allah ﷻ, umat ini harus menghilangkan syirik dan segala bentuknya.

Putra pertama almarhum KH Abdul Latif Madjid mengungkapkan supaya berhati-hati dengan keterangan yang kita dapat karena setiap waliyullah mempunyai keterangan yang berbeda. Keterangan tersebut intinya adalah peningkatan kualitas pribadi atau bersama. Pemilik  900 koperasi Wahidiyah di seluruh Indonesia ini menambahkan, “Untuk itu, dengan keterangan ini supaya kita bisa membawa umat untuk berbondong-bondong sadar kepada Allah wa Rasulihi.” Pemilik  PT Buroq Sakti Terbang ini menambahkan, “Supaya dengan keterangan-keterangan ini, kita berhati-hati. Jangan sampai kita membuat kegaduhan di tengah masyarakat.” Pemilik usaha susu Karmila yang bekerja sama dengan Nestle dan air minum Kedunglo ini menjelaskan, “Karena setiap orang mempunyai cara fikir dan pandangan yang berbeda.” Demikian dawuh pria keturunan Rasulullah ke-34. Dalam kesibukannya, pemilik  puluhan cabang Ponpes Kedunglo di seluruh Indonesia ini memohon maaf karena tidak ada waktu mempelajari buku mimpi. Karena banyaknya bisnis yang harus beliau jalankan, selain memiliki 900 TK, SD, SMP, dan SMA Wahidiyah. Namun, Kanjeng kyai Abdul Majid Ali Fikri berkesimpulan bahwa Muhammad Qasim adalah Waliyullah.