Perang Badar

Shalawat Badar Terinspirasi Perang Badar Dulu, Sekarang dan Ghazwa el Hind Badar Modern

Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS

Shalawat Badar

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah,

Shalaatullaah Salaamullaah ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah

تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ

وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Tawassalnaa Bibismillaah Wabil Haadi Rasuulillaah,

Wakulli Mujaahidin Lillaah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ

وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْرِ يـَا اَللهُ

llaahi Sallimil Ummah Minal Aafaati Wanniqmah,

Wamin Hammin Wamin Ghummah Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ

مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Ilaahi Najjinaa Waksyif Jamii’a Adziyyatin Wahrif,

Makaa idal ‘idaa wal thuf Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا

وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

llaahi Naffisil Kurbaa Minal’Ashiina Wal’Athbaa,

Wakulli Baliyyatin Wawabaa Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ

وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ.

Fakam Min Rahmatin Washalat Wakam Min Dzillatin Fashalat,

Wakam Min Ni’matin Washalat Bi Ahlil Bailri Yaa Allaah

وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ

وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Wakam Aghnaita Dzal ‘Umri Wakam Autaita D’Zal Faqri,

Wakam’Aafaita Dzal Wizri Bi Ahlil Badri Yaa Allaah

Mukadimah

Siapa yang tidak kenal dengan perang Badar di masa Nabi ﷺ? Pasti sangat kenal dan faham perang ini. Umat Islam akan mengenang satu peristiwa bersejarah sebagai tonggak kemenangan pertama Nabi ﷺ dan para pendukung setia [Sahabat RA] melawan para pemuja pagan kaum Quraisy. Perang Badar disebutkan dalam al Quran sebagai pertemuan “al-yauma al-taqo al-jam’an” pertemuan dua kelompok antara kelompok al-haq versus al-bathil, antara kesyirikan versus ketauhidan. Kemenangan di Badar adalah awal kemenangan menuju kemenangan lainnya satu demi satu sampai futuhat Makah. Walaupun perang ini tidak begitu kolosal dibandingan dengan Perang Parit [khandak], perang ini belum melibatkan banyaknya pasukan, keikutsertaan personil dalam histori sirah hanya berjumlah kurang lebih 1000 orang dari Makah, meliputi para tokoh kabila dari Makah dipimpin Abu Jahal. Sementara kaum Muslimin dari Madinah hanya 313 orang dan dipimpin langsung Rasulullah ﷺ . Pada mulanya barisan Rasulullah ﷺ tidak menyangka akan berperang fisik dengan pasukan Makah, tetapi Allah ﷻ yang mengatur perang ini terjadi. Fenomena Badar ini unik. Persiapan perang tidak ada dengan pasukan dari Madinah juga tidak banyak. Tetapi dengan jumlah sedikit dapat mengalahkan jumlah banyak dengan rahmat Allah ﷻ . Peristiwa jalannya perang dan kemenangan diceritakan beberapa surat al-Quran. Begitu luarbiasanya momentum pertolongan Allah ﷻ setelah para sahabat mengalami masa-masa sulit perjuangan, penyiksaan.

KH Ali Manshur Terinspirasi Perang Badar

Salah satu tokoh Ulama Indonesia dalam masa perjuangan dalam masa berjuang secara politik Islam dan gejolak Indonesia masa-masa awal mempertahankan Indonesia dari perpecahan, maka KH. Ali Manshur terinspirasi luarbiasa oleh semangat para sahabat mulia asabiqunal awalun dapat mengalahkan pasukan yang begitu banyak 1 banding 3, dan menang perang. Maka beliau membuat satu bacaan senandung shalawat sebagai bagian dari rasa cinta Rasul, Sahabat dan keluarganya dalam bentuk nidhom bacaan yang dinamai Shalawatan Badar. Shalawat ini telah dibaca dan dijadikan satu bacaan yang sangat dikenal oleh kultur keislaman Indonesia bahkan dunia. Setiap muslim Indonesia hapal dan selalu bershalawat karena itu menjadi perintah untuk selalu bersholawat kepada Nabi ﷺ karena Allah ﷻ dan para malaikat bershalawat. Seorang KH Ali Manshur tahun 1962 menciptakan nidhom “Shalawat Badar”. Kiyai Ali wafat pada 26 Muharram 1392 H (1971) di Kota Banyuwangi. Beliau adalah anggota Konstituante utusan partai NU pada masa itu. Sejarah diciptakan Shalawat ini adalah dalam situasi genting, menyusul dibubarkan Konstituante oleh Presiden Soekarno, menyusul kegagalan parlemen melakukan amandemen terhadap UUD 45, dan mulai menguatnya PKI. Kyai Ali Manshur sangat faham perang Badar, maka matan baitnya perjuangan dan penghormatan pada ahli Badar yang mulia.

Perang Badar adalah Janji-Nya

Badar adalah janji-Nya, ketika kemenangan dakwah Islam masa dahulu dan kekinian. Badar mencapai takdir kemenangan yang tersirat mendalam pada doa-doa khusyuk Nabi ﷺ yang penuh harapan kepada Allah ﷻ. Ada pertolongan-Nya sesuai janji-Nya. Semangat shalawat badar ini tidak pernah sirna dan pupus, ia akan terus menginspirasi tentara Indonesia dalam mencapai puncak perjuangan takdir pada masa perang badar modern kelak.

Mimpi Qasim Tentang Ghazwa el Hind

Ghazwa artinya perang, al- Hind artinya dengan India, maka perang modern saat ini adalah perang yang terjadi melawan keyakinan paganisme di India dan sekitarnya.

Persiapan Perang

Qasim sering mengatakan bahwa Ghazwa el Hind adalah perang badar modern. Qasim mengalami berkali-kali, bahkan berulang kali bermimpi tentang perang ini. Dimulai dengan persekongkolan jahat pemimpin Amerika, Israel dan India. Mereka menyiapkan rencana jahat ini dengan menyulut kembali konflik Kashmir. Mereka memprovokasi Pakistan. Qasim selalu berdoa agar perang ini tidak terjadi karena yang akan menjadi korban adalah umat Islam lagi. Rupanya para pemimpin jahat ini terus-menerus melakukan sabotase dengan menyerang Kashmir dan melumpuhkan tentara Pakistan secara licik.

Memasuki Kancah Perang

Pada akhirnya Pakistan masuk dalam kancah pertempuran melawan India dengan 100 negara sekutunya. Pakistan dikeroyok dari segala penjuru. Di saat yang genting dan gawat tentara Pakistan mendapat pertolongan dari Allah ﷻ . Dalam mimpinya, Qasim melihat Nabi Muhammad ﷺ secara dzahir hadir untuk mengatur strategi perang, beliau memberi instruksi kepada para komandan lapangan. Bala bantuan pasukan pertama kali datang dari pasukan dari arah Timur India. Tentara dari Indonesia, Malaysia, Bangladesh menyerang India. Allah ﷻ menurunkan pertolongan dengan jet-jet tempur hitam berkecepatan canggih sejumlah 3000 unit, 1500 jet yang bergerak rendah, dan 1500 jet lainnya di ketinggian sangat tinggi. Perang ini berlangsung 6 bulan sebagai bagian dari perang dunia ke-3. Pada saat itu Nabi memerintahkan agar tidak boleh membunuh anak-anak, wanita, dan kaum lemah [lansia], dan tidak merusak lingkungan. Banyak laki-laki terbunuh dan menyerahkan istri dan anak-anaknya kepada tentara Pakistan. Tercatat korban tewas 800 juta jiwa dari kedua belah pihak terutama dari India.

Pembebasan Negeri-Negeri di Timur Tengah

Kemenangan Ghazwa el Hind ini menjadi kekuatan Islam dan mengawali perang-perang lainnya untuk pembebasan tanah air Islam dimulai dari negara Iran, Iraq, Arab Saudi, Yaman, Mesir, Yodania, Suriah, Turki dan Palestina. Saat itu dibebaskannya kembali kota Konstatinopel dan Palestina. Islam kembali tegak. Negara Israel hancur dan orang-orang Yahudi seolah-olah hilang ditelan bumi. Sebenarnya meraka mengungsi, mereka bersembunyi sambil menunggu datangnya Dajjal laknatullah sebagai pemimpin kaum Yahudi.

Masa Damai Pasca Perang

Setelah perang usai, berlimpah harta rampasan perang dan jumlah wanita 50 kali dari laki-laki. Rampasan tanah terhampar luas sehingga harga tanah menjadi murah tidak berharga. Setelah kemenangan perang ini terjadi perjanjian selama 7 tahun yang disebut masa damai dan Paksitan mulai membangun pemerintahan Islam bersama koalisi besar.

Pakistan menjadi pusat pemerintahan Islam,  masyarakat mulai berbondong-bondong bermigrasi ke Pakistan. Negara Pakistan menjelma menjadi superpower dunia dalam waktu singkat kurang dari 2,5 tahun dapat membangun kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Islam tercapai. Dalam satu mimpi Qasim melihat harta emas, dinar, dirham bukan manjadi barang rebutan, toko-toko emas masih terbuka karena pemiliknya sedang shalat aman dan tidak ada pencuri. Makanan berlimpah, tidak ada yang kelaparan. Keadilan ditegakkan sehingga menjadi daya tarik masyarakat untuk pindah ke Pakistan termasuk pemeluk agama lain berpindah/hijrah ke Pakistan. Berita tentang kemakmuran ini menyebar di media sosial, internet sehingga berbondong-bondong wartawan asing datang untuk meliputnya. Begitu indahnya kondisi di Pakistan dan koalisinya.

Shalawatan menjadi Semangat bagi Masyarakat Indonesia, Malaysia

Dalam mimpi Qasim sangat jelas disampaikan bahwa peran Indonesia dan Malaysia sangat menentukan. Kita juga memaklumi kultur budaya keislaman kental sehingga senandung shalawat badar selalu menggema dalam segala situasi. Memang Qasim tidak menceritakan bahwa shalawat badar sebagai bacaan dalam situasi yang menegangkan tetapi kultur budaya shalawatan ini menjadi tradisi penenang dalam dzikir dan doa-doa serta harapan pertolongan-Nya maka senandung Shalawat Badar akan selalu mengiringi jalannya peperangan Badar modern kelak. Shalawat ini sebagai spirit perang Ghazwa el Hind. Rasulullah ﷺ gembira dan Allah ﷻ meridhoinya. Perang ini adalah janji-Nya dan pertolongan-Nya. Setelah penantian panjang masa sulit penuh fitnah dan musibah. Peran penting tentara Indonesia ikut serta dalam membebaskan al-Aqsha, merebut kembali kota Konstantinopel. Mereka selalu kumandangkan Takbir dan Tahlil, Shalawat Badar terus bergema menyertainya.

Khatimah

Shalawat kepada Nabi, Sahabat dan para keluarga serta para pengikutnya sampai akhir zaman akan terus menginspirasi penghormatan kita kepada para sahabat yang terlibat peperangan badar dulu, kini dan masa yang akan terjadi.

Wallohu ‘alam bissawab

Al fakir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *