Oleh: Dr.dr.H.Jaya M. Munawwar, SpKJ. M.Kes., MARS.
Sosok Al Mahdi yang akan muncul tidak seperti apa yang menjadi bayangan umat. Umat masih mempercayai gambaran ideal seorang pemimpin sempurna, seorang pemuda gagah dengan ciri-ciri berjanggut lebat, berdahi lebar. Kedatangannya akan menebarkan keadilan, kedamaian, serta kesejahteraan sosial. Ia pribadi sempurna, ia seorang ulama luar biasa, menguasai ulummul Islam wal Qur’an.
Itulah gambaran sosok pemimpin yang sedang ditunggu sampai sekarang. Padahal hal-hal tersebut terjadi setelah ia berumur 53 tahun. Lalu bagaimana kita dapat mengenalnya sebelum mencapai umur 53 tahun? Kita akan menganalisa dan menghubungkan kejadian-kejadian Nabi Muhammad ﷺ saat sebelum mencapai umur yang sama yaitu 53 tahun.
Ada hal yang sangat mirip dengan kisah perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ. Perjalanan perjuangan Nabi Muhammad ﷺ sebelum menjadi pemimpin di Madinah, beliau tidak serta merta langsung menjadi pemimpin dunia. Ada proses kehidupannya menuju takdirnya kelak.
Perjalanan Perjuangan Rasulullah ﷺ
1.Tanda sebelum peristiwa bitsah.
Setiap calon pemimpin pasti mengalami tanda-tanda penting dalam kehidupan pribadinya. Tidak setiap orang punya tanda unik tersebut.
Pada umur 12 tahun Nabi dikenalkan oleh ulama/pendeta Bukhaira sebagai calon Nabi. Kemudian saat umur 25 tahun Rahib Buhaira menyaksikan bahwa ia calon Rasul. Dua kejadian ini menjadi pelajaran bahwa Allah ﷻ menyampaikan agar manusia tahu siapa Muhammad bin Abdullah sebagai calon pemimpin masa depan.
2. Menjelang mendapatkan Wahyu dan kedatangan Jibril AS.
Enam bulan sebelum wahyu turun, Nabi Muhammad ﷺ selalu bermimpi dan mimpi tersebut menjadi sangat intens terkait kehidupan Nabi ﷺ. Termasuk tiga bulan sebelum wahyu pertama turun mimpi tersebut seterang cahaya pagi (terang) seperti dalam kehidupan nyata. Selama 23 tahun Nabi menerima Wahyu, ada 1/2 tahun Nabi bermimpi, sehingga mimpi dikategorikan sebagai 23/0,5= 46 bagian Wahyu. Pendeta Warakah bin Naufal yang membenarkan dan menjadi saksi kejadian tersebut. Pendeta ini juga yang meyakinkan Nabi dan istri beliau Sayidatina Khadijah bahwa yang mendatangi Muhammad adalah Jibril utusan Allah bagi rasul-rasul terdahulu.
Kejadian yang Dialami Calon Al Mahdi
Muhammad Qasim telah mengalami kejadian mimpi selama hidupnya seakan ia tumbuh dan berkembang di dalam mimpi. Mimpinya seterang cahaya pagi hari, sehingga dapat diceritakan tidak ada yang lupa. Tidak ada yang tahu baik keluarga besarnya, juga ibu kandungnya, perihal mimpi ini berlangsung sampai beliau umur 39 tahun. Rahasia ini disimpan rapat sejak Qasim umur 5 tahun sampai tahun 2014 Qasim umur 39 tahun. Pertama kali penyampaian mimpinya karena diperintahkan Allah ﷻ dan Nabi Muhammad ﷺ melalui mimpi. Peristiwa kejadian harian selama mimpi berlangsung tentang perjalanan hidup dirinya dan peristiwa-peristiwa masa depan yang dihadapi oleh manusia di dunia. Mimpi tentang dirinya detail tentang siapa dirinya.
Awal Penyebaran Mimpi
Bulan April 2014 seorang laki-laki bernama Muhammad Qasim bin Abdul Karim diperintahkan untuk menyebarkan mimpinya ke seluruh dunia. Ia mengumumkan mimpi-mimpinya setelah 28 tahun bermimpi secara terus-menerus dan berseri berjumpa Nabi Muhammad ﷺ dan ia juga merasakan kehadiran Allah ﷻ bersamanya. Ia mengaku dibimbing oleh Nabi Muhammad ﷺ dan Allah ﷻ memberikan petunjuk melalui mimpi-mimpinya. Ia telah mengalami mimpi tersebut pada umur 12 tahun bermimpi dipilih sebagai anak Nabi Muhammad ﷺ. Sejak mimpi tersebut ia selalu dipanggil Qasim anakku oleh Nabi Muhammad ﷺ selanjutnya mimpi-mimpi tersebut selalu hadir hingga sekarang.
Tidak Pernah Mengaku sebagai Al-Mahdi
Bila mempelajari konten mimpinya, maka kita menyaksikan bahwa dia lah yang akan menjadi orang yang diperankan dalam mimpinya. Tetapi sampai saat ini, ia tidak pernah mengaku bahwa ia adalah al-Mahdi atau ia tidak pernah mengaku sebagai calon pemimpin akhir zaman.
Ciri Pribadi Muhammad Qasim
Nama : Muhammad Qasim
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 05 Juli 1976
Alamat : Lahore, Pakistan
Agama : Islam (Sunni)
Nama Ayah : Abdul Karim
Nasab : Keturunan Suku Quraisy dari jalur ayah
Secara pribadi ia adalah sosok pemuda biasa, tidak menunjukkan seorang yang luar biasa, tidak terlihat memiliki kelebihan dalam pribadi sebagai manusia biasa. Ia bukan alim ulama, bukan ahli ilmu pengetahuan, ia menguasai hanya 2 bahasa Urdu dan Inggris, tidak bisa bahasa Arab.
Yang sangat mengesankan adalah ia sangat sayang ibunya. Ia merawat ibunya dengan baik sehingga tidak pernah perjalanan jauh meninggalkan rumah, tidak ada pekerjaan kecuali menjaga ibu di rumah.
Ketika berinteraksi dan mengajak berbicara ia agak susah, tidak lancar. Tapi saat diminta menceritakan mimpinya maka ia menyampaikan begitu semangat dan lancar berbicara tidak ada yang terlewat.
Ia bercerita dalam mimpinya bahwa Nabi Muhammad ﷺ mengajarkan yang pertama kali adalah meninggalkan bentuk-bentuk kesyirikan, dimulai dari rumah masing-masing. Ia tidak pernah meninggalkan membaca 3 Qul (Al Ikhlas, Al Falaq & An Nas) sebelum tidur selama hidupnya, dan 21 pesan Qasim tidak boleh ditinggalkan.
Isi Mimpi-Mimpinya
Cerita mimpinya tidak seperti penampilan dirinya. Cerita mimpinya sangat heroik dan penuh dengan berita nubuwat akhir zaman dan seolah-olah mimpi ini menafsirkan dan mendetailkan keterangan nubuwat Nabi Muhammad ﷺ 1400 tahun yang lalu.
Apabila kita telaah hal tersebut dan mempelajari isi mimpinya, maka kita akan mengenal sosok yang disembunyikan seolah-olah sedang dirahasiakan oleh Allah ﷻ (siapa dikehendaki-Nya, maka akan diberi petunjuk) sampai waktu yang dikehendaki-Nya. Baca mimpi 13 tahun Allah ﷻ akan memenuhi janj-Nya.
Banyak orang telah menyaksikan pribadi Qasim sebagai calon pemimpin setelah memahami isi mimpi. Tinggal menunggu waktu saja yang menentukan kapan takdir itu sampai. Beberapa tanda dalam mimpinya, ada yang telah terjadi, ada yang belum, salah satu yang belum terjadi adalah masa pembaiatan di Pintu Kabah saat musim haji, diikuti oleh hanya 313 orang, yaitu para pengikut/helpers yang telah mengenalnya sejak penyampaian mimpi pertama kali.
Semoga bermanfaat tulisan singkat ini agar tidak ragu-ragu maka pelajarilah mimpi-mimpi Muhammad Qasim.
Wallahu a’lam bissawab
Al fakir