Puncak Kerinduan Rasulullah Teruntuk al-Ikhwani, Apakah Para Pendukung al-Mubasyirat Masuk Kategori?

Puncak Kerinduan Rasulullah ﷺ Teruntuk al-Ikhwani, Apakah Para Pendukung al-Mubasyirat Masuk Kategori?

Oleh: Dr.dr.H.Jaya Mualimin, Sp.KJ, M.Kes, MARS

Dalil Quran & Hadis

Allah ﷻ bershalawat kepadanya;

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا

“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).

Hadits melalui Anas Ibn Malik, Rasulullah ﷺ:

وَدِدْتُ أَنِّى لَقِيتُ إِخْوَانِى. قَالَ فَقَالَ أَصْحَابُ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَوَلَيْسَ نَحْنُ إِخْوَانَكَ قَالَ : أَنْتُمْ أَصْحَابِى وَلَكِنْ إِخْوَانِى الَّذِينَ آمَنُوا بِى وَلَمْ يَرَوْنِى.

Aku rindu ingin sekali berjumpa dengan saudara-saudaraku, para shahabat nabi radliyallahu ‘anhum berkata: “Bukankah kami saudara-saudaramu? Beliau menjawab: “Kalian adalah para sahabatku. Saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepadaku walaupun mereka belum pernah berjumpa denganku.” (H.R. Imam Ahmad dalam musnadnya, Jilid: 20/37).

Siapakah al-Ikhwani yang Dirindui dan Sangat Dirindui Rasul?

Sepanjang sejarah periodesasi waktu ada lima tahap periodesasi masa; Periode pertama adalah Nubuwat, kedua khilafah ala minhaj nubuwat, ketiga mulkan adzom, keempat mulkan jabariah dan terakhir [kelima] adalah minhaj ala nubuwat.

Para Pelaku dan Pendukung Kebenaran

Setiap masa/ jaman ada orang-orangnya, ada pelaku sejarahnya. Kehidupan dan perjuangan mereka telah memberikan warna khusus pada sanubari Rasulullah ﷺ dan kedudukan mulia dihadapan Allah ﷻ.

Sahabat Nabi Bukan Kategori al-Ikhwani

Generasi pertama adalah para sahabat Nabi Muhammad ﷺ, yang telah berjuang dan telah dituliskan kedudukannya dalam surat Al Qur’an Al Karim. Rasulullah ﷺ sendiri mengatakan bagaimana Aku merindui mu? sedangkan Engkau [para sahabat], Aku masih bersama. Tetapi kedudukan mereka digambarkan dalam Al-Qur’an sangat luar biasa dalam Surat at-Taubah ayat 100, yang berbunyi:

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”

Mereka adalah orang-orang terbaik di zamannya sehingga digambarkan bahwa Allah ﷻ ridho atas mereka spesial kepada Asabiqunal awalun [sahabat Anshar dan Muhajirin] seolah menyampaikan pesan sejarah yang berulang pada masanya kelak. Suatu saat para ikhwani yang membatu al Mahdi dan Nabi Isa bin Maryam. Inshaallah.

Al-Ikhwani Sepanjang Periode Zaman

Periode selanjutnya sampai periode terakhir maka Allah ﷻ mengetahui siapa saja yang beriman dan menghidupkan sunnah Nabi  ﷺ dan selalu bershalawat kepada-Nya. Merekalah al-ikhwani yang Rasul rindui selalu [semoga Salawat Nabi akan sampai kepada mereka, amin].

Periode ala Minhaj Nubuwat

Periode terakhir atau di penghujung akhir babak ala minhaj Nubuwat. Periode ini sangat istimewa dan sangat heroik dibandingkan dengan dua periode sebelumnya [mulkan adzom dan jabariah]. Karena mereka akan bertemu langsung dan berinteraksi pada peristiwa-peristiwa akhir zaman yang telah dinubuwatkan 1400 tahun silam. Mereka akan menyertai Rasul Isa bin Maryam AS, al-Mahdi, dalam menghadapi fitnah Dajjal, Yakjuz dan Makjuz, serta mengikuti al-Mahdi dalam mencapai takdirnya. Mereka diawal kehadiran al-Mahdi ikut bersusah payah berjuang menyambut seruannya walaupun ditentang oleh masyarakat umumnya dan para penguasa dan alim ulama pada saat itu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Jika kamu semua melihat Panji-panji Hitam datang dari arah Khurasan, maka sambutlah ia walaupun kamu terpaksa merangkak di atas salju. Sesungguhnya di tengah- tengah panji-panji itu ada Khalifah Allah yang mendapat petunjuk”. Maksudnya ialah al-Mahdi. (Ibn Majah, Abu Nuaim & Al- Hakim)

Keterasingan di Tengah Masyarakat Islam

Perisitiwa akhir zaman dimulai dengan kemunculan al mahdi dengan segala karakteristiknya. Ada keterasingan dari bangunan Islam itu sendiri, tidak dikenali secara kasat mata oleh masyarakat Islam dalam awal kehadirannya. Semoga Allah ﷻ menguatkan para al-Ikhwani untuk terus menjaga perjuangannya.

Peristiwa Ghazwa el Hind

Beberapa peristiwa yang akan dihadapinya antara lain perang dengan Hindia sebagai mana dalam hadis di bawah ini

Rasulullah ﷺ bercerita tentang perang Al-Hind, diantara yang beliau sabdakan, “Sekelompok pasukan dari kalian akan memerangi Al-Hind, Allah memenangkan mereka, sehingga mereka mengikat raja Al-Hind dengan rantai. Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka (anggota pasukan itu). Ketika mereka akan kembali mereka akan bertemu dengan ‘Isa bin Maryam di Syam.” (Abu Hurairah)

Hadis lain :

“Ada dua kelompok dari umatku di mana Allah akan menyelamatkan mereka dari api neraka: kelompok yang memerangi Al-Hind dan kelompok yang berperang bersama Nabi Isa ‘Alaihissalam.” (An-Nasa’i)

Diriwayatkan oleh Sunan an-Nasa’i. Antara lain:

Diriwayatkan bahwa Abu Hurairah mengatakan: “Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar (yang terbebas dari Api Neraka).” [Sunan an-Nasa’i 3174, derajat Sahih].

Al-Mubasyirat Muhammad Qasim

Dalam beberapa mimpinya menceritakan tentang umur umat Islam yang telah sampai ujungnya oleh beberapa ulama ditafsirkan antara lain al Hafiz Ibnu Hajar As Asqolani, Jalaluddin as suyuthi dan Ibnu Rabah al Hambali bahwa umur umat Muhammad ﷺ tidak lebih dari 1500 tahun. Telah dimimpikan berulang-ulang pemuda Muhammad Qasim bin Abdul Karim dari Lahore Pakistan. Ia berasal dari dzuriat Rasulullah ﷺ [bin Muhammad Munir bin Sayyid Ghulam ar Rusuli Al Auliaullah]. Mimpi telah hadir sejak Qasim umur 13 tahun. Rasulullah ﷺ hadir dalam alam mimpinya dan membimbing sampai hari ini. Allah ﷻ selalu menyertainya dalam mimpi dengan berdialog lebih dari 800 kali. Beberapa mimpi bertemu dengan 25 Rasul, malaikat Jibril AS, serta mimpi mengalami peristiwa yang akan, sedang dan telah terjadi.

Terutama peristiwa yang akan terjadi pada masa datang. Mimpi perang ghazwa el hind, perang dunia ke-3 dan pertemuannya dengan Nabi Isa bin Maryam mengadapi Dajjal dan Yakjuz dan Makjuz semua diperlihatkan Allah ﷻ.

Mimpi Qasim bersama pembantu [al Ikwani] penyebaran Mimpi dan menyertai perjuangannya

Awal penyebaran mimpi mulanya sendirian, kemudian beberapa orang dari kalangan biasa menyambutnya. Mereka pada akhirnya akan menjadi saksi Qasim mencapai takdirnya. Para pembantunya itu sering disebut Helper [orang yang membantu Penyebaran Mimpi].

Apakah Helper termasuk kategori al Ikhwani yang sangat dirindui Rasulullah ﷺ?

Dalam satu mimpi yang panjang Muhammad Qasim menceritakan langsung kepada kami pada saat hari Kiamat Kubra posisi di Padang Mahsyar pada saat seluruh umat manusia berkumpul dan berjejer untuk mendapatkan syafaat Rasulullah ﷺ. Posisi seluruh pembantu Qasim di paling depan kiri kumpulan manusia kemudian Rasulullah ﷺ pertama kali menyambut kedatangan para pendukung Qasim, kemudian baru menyapa sahabat Rasul sendiri. Qasim heran dengan peristiwa yang disaksikan Qasim sehingga Qasim bertanya kepada Rasul ﷺ dengan rasa heran. Jawab Rasulullah ﷺ adalah karena sangat rindunya Rasulullah ﷺ terhadap meraka yang membantu Qasim sejak penyebaran awal sampai nubuwat ditutup. Janji Rasulullah dalam mimpi-mimpi yang dibuat Rasul terhadap mereka sebagaimana dalam mimpi Qasim.

 

Mimpi Qasim pada 30/09/2015

Dalam mimpi ini, aku sedang bersama dengan Allahﷻ dan Nabi Terakhir Muhammadﷺ di satu tempat. Aku bingung dan Nabi Terakhir Muhammad bertanya kepadaku: “Anakku, mengapa engkau bingung?” Aku berkata kepadanya: “Ini adalah tugas yang sangat sulit, sejauh ini hanya segelintir orang yang percaya padaku dan mimpiku. Beberapa orang menunggu untuk melihat apakah mimpiku akan menjadi kenyataan atau tidak. Dan hanya Allahﷻ yang tahu apakah mimpiku akan terwujud. Semua orang mengira aku gila, dan mendukungku adalah sebuah dosa”.

Mendengar ini, Nabi Terakhir Muhammadﷺ menjadi gelisah dan sedikit marah lalu bergegas ke arahku dan berkata: Qasim! sampaikan pesanku ini kepada seluruh umatku bahwa siapapun yang akan mendukung dan membantumu adalah sama seperti mendukung dan berdiri bersamaku. Apapun yang kamu lakukan semuanya atas perintah Allah ﷻ dan perintahku. Allah ﷻ akan memberi pahala yang berlipat ganda bagi siapa yang mendukungmu. Allah ﷻ juga telah menulis nama mereka dengan huruf emas di atas kertas emas. Dan anakku! Allah ﷻ tidak menyia-nyiakan pahala bagi orang yang beramal. Dan siapapun yang tidak mendukungmu sebenarnya mereka sedang merugikan dirinya sendiri. Aku telah menceritakan kepada seluruh umatku tentang dirimu, sehingga pada hari kiamat kelak tidak ada umatku yang akan berkata: “Wahai Nabi kenapa Engkau tidak mengabarkan kepada kami tentang Qasim, jika Engkau mengabarkan kepada kami, tentu kami akan menjadi salah satu pendukung Qasim “.

Penutup

Para Al Ikhawani yang dirindui dan sangat dirindui di akhir zaman, sangat cocok dengan perjalanan dalam mendukung perjuangan manusia yang telah dibimbing-Nya, melalui masa sulit, peperangan dengan Dajjal dan memberikan keadilan dan kemakmuran kelak pada masanya. Semoga tugas tersebut ada pada pembantu-pembantunya Muhammad Qasim mencapai takdir ilahiah-Nya. Berbahagialah dan bergembiralah dengan sering membaca Shalawat Nabi untuk keluarga dan kerabat Nabi, Sahabat dan pengikut sampai di hari akhirat kelak. Penuhi 21 pesan mimpi Muhammad Qasim dengan penuh harap hanya kepada rahmat Allah ﷻ yang meliputi seluruh alam.

Amin ya robb alamin

Wallohu a’lam bissawab

Al fakir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *