Oleh: Dr.Jaya M Munawwar Al Badri, SpKJ, M.Kes, MARS
Bermula dari Otak Kita
Apakah Anda dianggap “gila” bila bermimpi aneh? Pertanyaan yang cukup menarik tapi sebelum dijawab mari jawab pertanyaan lima alasan yang membenarkan kita bahwa kita tidak dianggap gila bila mengalami kejadian mimpi, yaitu:
1. Ketika kita bermimpi semalam, Anda mulai melihat hal-hal yang tidak benar-benar ada, berarti anda sedang berhalusinasi.
2. Dalam mimpi, Anda mempercayai hal-hal yang tidak mungkin terjadi berarti, Anda berada dalam keadaan delusi/waham.
3. Dalam mimpi Anda menjadi kebingungan waktu, tempat dan orang, maka Anda mengalami kebingungan atau disorientasi
4. Dalam mimpi Anda mengalami perubahan emosional ekstrim, masalah afektif yang labil.
5. Setelah Anda bangun pagi, maka Anda akan melupakan sebagaian besar, kalau tidak semua pengalaman mimpi aneh itu atau mengalami amnesia.
Bila pengalaman terjadi di alam sadarnya maka pasti Anda akan mencari pertolongan psikologi. Mimpi adalah merupakan proses psikologis normal, alamiah dan sangat essensial karena siklus tidur makhluk hidup menjadi media perbaikan sel, organ, jaringan, dan sistem fisiologi makhluk hidup. Sehingga orang yang tidur kemudian bermimpi tidak termasuk kategori gila walaupun terdengar aneh dan tidak masuk di akal.
Tidur REM dan Mimpi
Bermimpi berhubungan dengan fase tidur. Bila kita pelajari lebih mendalam, maka pada fase tidur dangkal saja yang sangat berhubungan erat dengan mimpi. Fase tidur ini sering disebut tidur REM. Ada dua siklus dalam tidur yaitu: 1.REM/tidur dangkal, dan 2.Non-REM/tidur pulas,
Termasuk binatang juga mengalami kejadian mimpi karena dalam fase tidurnya pun ada dua siklus ini.
Pusat regulasi tidur adalah nukleus suprachiasmatic bekerja melalui respon gelap kemudian mengihibisi kesadaran. Pada saat masuk fase alam bawah sadar, maka seseorang masuk fase tidur. Pada fase tidur dangkal, semua pusat otak menyala dan aktif, termasuk hipocampus, hanya neocortex saja sebagai pusat logika inaktif. Sehingga mimpi inilah bebas dari logika-logika akal, pengetahuan dan persepsi individu yan tidak mungkin dapat sengaja dibuat atau direncanakan oleh sang pemimpi.
Sedangkan tidur dalam lebih atau Non-REM sangat berhubungan dengan perbaikan fungsi jasmani dan pemulihan fisik agar makhluk hidup dapat bertahan, beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya. Pada tahap tidur Non-REM semua pusat otak terlihat inaktif, dan proses metabolisme termasuk protein, lemak dan karbohidrat berkerja.
Siklus Tidur REM dan Non-REM, telah diatur secara alami sehingga manusia menjadi sempurna. Sejak dari pertumbuhan dan perkembangan janin dan mencapai puncak kesehatan jasmani dan rohani. Seiring kebutuhan pertumbuhan yang optimal, maka fase Non-REM yang awalnya dominan, kemudian REM akan mengambil sebagian besar fase tidur selanjutnya sebagai fungsi tanggung jawab mental dan spiritual.
Pada masa anak-anak, proporsi REM/Non-REM dalam fase tidur anak adalah sama 50:50%, seiring dengan perkembangan dan bertambahnya usia serta kematangan seseorang kemudian fase puncak dominasi tidur REM dapat mencapai lebih 80% dalam siklus tidur. Sehingga manusia sangat leluasa dalam intuisi pikiran ide-ide berlian yang sempurna. Manusia bisa akan sampai pada wahyu sebagai puncak kesempurnaan sebagai makhluk Tuhan yang maha besar.
Manfaat Tidur REM
Manfaat tidur REM menjadi sumber yang tak terbatas dan memberi penguasan dan manfaat komplementer karena “DREAMS” ada pada kondisi REM menjadi “Alkimia Informasi” reaksi kimia dari semua unsur kejadian yang berkondensi menjadi peristiwa atau kejadian yang sangat berhubungan dengan dirinya atau lingkungan dalam mimpinya. Otak kita akan merenungkan sepetak besar pengetahuan baru, lalu mengekstrasi aturan-aturan dan kesamaan bersifat umum esensinya. Lalu kita terbangun dengan “MIND WIDE WEB” yang sangat baru, info kekinian sehingga mampu mencari solusi terhadap masalah yang sebebelumnya sulit dipecahkan.
Termasuk informasi ketuhanan yang kita ketahui.
Mau tahu bukti-bukti yang sudah mengubah dunia dari proses ini, salah satu contoh saja, siapa yang tidak mengenal Paul McCartney? Lagu dan irama, bakat artistiknya berharga yang muncul dari “Mimpi”, asal mula lagu “Yesterday dan Let It Be” keduanya mendatangi McCartney dalam tidurnya.
Wa Allohu a’lam bissawab.