Karakteristik Rasulullah dalam Menyampaikan Dakwah Tauhid

Penulis: Ustadz Chairullah

Di utusnya para nabi dan rasul yang kurang lebih 124.000 nabi dan rasul yang tercatat dalam kitab salaf semua membawa amanah dari Allah ﷻ yaitu mendakwahkan perkara tauhid. Membesarkan dan mengagungkan Allah ﷻ. Mereka menyampaikan bahwa segala sesuatu adalah ciptaan Allah ﷻ dan Allah ﷻ lah satu-satunya yang mutlak wajib disembah karena manfaat dan mudharat semua datang dari Allah ﷻ . Dan semua ciptaan-Nya bersifat ada karena diadakan dan suatu saat akan fana dan kembali kepada Allah ﷻ. Selain Allah ﷻ apapun bentuknya tidaklah bisa memberi manfaat dan mudharat tanpa seizin-Nya. Jika ada pemahaman bahwa sesuatu itu memberi manfaat atau mudhorot maka itu adalah bentuk kesyirikan. Dalam hal ini, kita akan membahas tentang syirik.

Apa itu Syirik

Pengertian Syirik secara Maknawi

1. Syirik Rububiah

Syirik Rububiah maksudnya adalah menyamakan Allah ﷻ dengan sesuatu yang lain dalam hal sifat dan asma yang menjadi kekhususan bagi Allah ﷻ. Dan menisbatkan hak Allah ﷻ dalam penciptaan, memberikan rezeki, menghidupkan mematikan, memberikan manfaat dan mudhorot dan lain sebagainya. Jenis ini disebut sebagai pertamsilan atau penyerupaan.

2. Syirik Uluhiah

Syirik secara Uluhiah berarti menyamakan hal kekhususan penyembahan kepada selain Allah ﷻ atau kepada seseorang yang menjadi kekhususan hanya kepada Allah ﷻ, seperti sholat, puasa, nazar penyembelihan korban. Karena sifat penyembahan ini mutlak hanya hak Allah ﷻ.

Jenis-Jenis Syirik

Dan menurut jenis-jenis syirik itu sendiri ada 3:

1. Syirik Akbar adalah syirik paling besar yaitu menjadikan sekutu selain Allah ﷻ. Yang disembah dan ditaati sama seperti menyembah dan mentaati Allah ﷻ. Seperti sholat selain kepada Allah ﷻ, doa selain kepada Allah ﷻ, berkorban hewan selain kepada Allah ﷻ.

2. Syirik Asghar adalah syirik yang paling kecil. Yaitu menyamakan sesuatu selain Allah ﷻ dalam perkataan ataupun perbuatan. Misalnya seseorang menyamakan perbuatan atau perkataan sama dengan qudrah Allah ﷻ. Contohnya jika kita meyakini bahwa seseorang itu perkataannya mampu mengubah nasib seseorang. Dan beramal bukan karena Allah ﷻ seperti riya’. Itu pun termasuk kategori syirik asghar.

Sebuah hadist riwayat Imam Ahmad menyatakan,

Nabi bersabda, “Sesuatu yang kutakutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Maka beliau ditanya “Apakah syirik kecil itu?” Maka Beliau ﷺ bersabda, “riya.”

Dahwah Nabi tentang Tauhid vs Syirik

Kita kembali kepada sejarah bagaimana para nabi dan rasul dalam menyerukan tauhid yang murni kepada Allah ﷻ. Karena dari sejarah, kita akan belajar menerapkan dakwah tauhid kepada umat.

Mungkin ada beberapa perbedaan antara para nabi dan rasul dalam menjalankan misi suci ini. Tentunya kami tidak bermaksud membeda-bedakan atau membanding-bandingkan diantara para nabi dan rasul namun kita adalah sebaik-baik umat dan Rasulullah Muhammad ﷺ adalah penghulu para nabi dan rasul. Tentunya mempunyai karakteristik sendiri sehingga mampu mengubah suatu keadaan dunia dari penuh kegelapan zulmat menjadi bercahaya.

Ketika nabi berdakwah di Bakkah pada saat itu, belum menjadi Makkah Al Mukarramah, karena di sanalah pusat kegiatan kesyrikan yang luar biasa dikarenakan sekeliling Ka’bah ditaruh 360 jenis patung yang disembah.

Maka nabi memulai dakwahnya dengan sasaran subjektif, artinya manusianya yang diubah keyakinannya. Sehingga setelah mereka bertauhid kepada Allah ﷻ, mereka sendiri yang membersihkan patung-patung tersebut dengan semangat keyakinan kepada Allah ﷻ. Tanpa ada paksaan, sakit hati dan dendam. Jadi Nabi ﷺ melakukan perbaikan ruhani kepada individu-individu, bukan mencela, mencaci ataupun menghujat mereka tapi dilakukan dengan kasih sayang, mahabbah dan hikmah.

Walaupun suatu ketika beliau ditolak dan dihina serta disakiti pada saat di Thoif. Namun beliau tetap mendoakan akan hidayah kepada mereka dan berharap keturunan mereka akan dapat hidayah. Di sinilah letak perbedaan karakteristik Nabi Muhammad ﷺ dengan dakwah Nabiyullah Ibrohim AS yang beliau secara langsung menghancurkan patung-patung tapi ini dilakukan juga atas dasar kerisauan dan keimanan. Namun akan menerima konsekuensi dari orang-orang kuffar. Dan Nabiyullah Nuh AS juga berdoa kepada Allah ﷻ untuk memusnahkan semua orang kuffar di zamannya.

Nah, apa yang terjadi di zaman sekarang juga terlihat beberapa ormas Islam melakukan dakwah dengan cara hikmah dan bijaksana walaupun tantangan memang tetap ada dan akan terus ada sampai hari kiamat.

Dan pada penghujung akhir zaman ini seseorang bernama Muhammad Qasim bin Abdul Karim telah menerima mimpi-mimpi al-mubasyirat yang mana dalam mimpi tersebut, ketauhidan adalah hal yang pertama dan sangat ditekankan sekali. Inilah yang merupakan bukti kebenaran mimpi beliau dimana awal daripada dakwah nubuwwah adalah ketauhidan karena amaliah dan muamalah akan ada nilainya di sisi Allah ﷻ jika seseorang bertauhid dengan benar.

Selama tiga belas tahun Nabi Muhammad ﷺ dalam periode Makkiyah diberi amanah oleh Allah ﷻ untuk memperkuat dan memperdalam makna tauhid. Itulah dasar dari penamaan ayat-ayat Makkiyah dan Ubudiyah belum diwajibkan pada saat itu.

Di setelah tauhid umat Islam murni dan kuat maka kewajiban-kewajiban ritual Ubudiyah mulai diturunkan kepada mereka. Namun, ini pun diperintahkan dengan cara yang sangat hikmah sebagaimana kita ketahui, proses pengharaman khomar melalui 3 tahapan sampai penetapan hukum haram. Jika kita mau berpikir sejauh mana kita mengikuti peran dakwah para anbiya dan pelajaran kasih sayang dan kita aplikasikan minimal kepada keluarga dan orang-orang terdekat kita juga.

Dalam mimpi Muhammad Qasim pun demikian. Ada beberapa jenis syirik modern dan masih banyak yang belum dipahami oleh umat saat ini. Namun dalam penyampaian dan pengaplikasiannya perlu dengan cara bijaksana. Perihal tentang foto yang ada di uang atau foto presiden yang ada di ruang para pejabat yang merupakan suatu yang diharuskan oleh aturan pemerintah, maka Muhammad Qasim mengatakan hal itu dimaafkan agar tidak bertentangan dengan pemerintah. Namun hal itu akan diubah oleh sistem pemerintahan Islami yang insya Allah akan beliau laksanakan di akhir zaman.

Dan inilah harapan kita bersama sebagai umat Islam agar segera terciptanya peradaban Islam dan kembalinya kedaulatan dinul Islam sebagaimana di zaman Nabi ﷺ. Karena di dalam mimpi Muhammad Qasim, Allah ﷻ akan memerintahkan beliau membangun peradaban Islam di Pakistan sebagai benteng terakhir umat muslim. Untuk mempelajari mimpi-mimpi beliau Anda bisa melihatnya di channel berikut ini:

https://youtube.com/@MuhammadQasimPK

https://youtube.com/@MuhammadQasim

https://youtube.com/@MuhammadQasimIndonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *