Jejak Keberadaan Al Mahdi Berada pada Akhir Kekuasaan Keluarga Al Saud di Arab Saudi (KSA)
Oleh: Dr. dr. H. Jaya Mualimin, SpKj, M.Kes, MARS
Raja Arab Saudi adalah kepala negara dan monarki absolut (kepala pemerintahan) Arab Saudi. Ia menjabat sebagai pimpinan monarki Saudi — Wangsa Saud. Raja memiliki gelar Pelayan Dua Kota Suci (خادم الحرمين الشريفين). Gelar yang menandakan kekuasaan Arab Saudi atas Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menggantikan gelar Yang Mulia (صاحب الجلالة) pada tahun 1986.
Raja Abdulaziz (juga dikenal sebagai Ibn Saud) ia yang mendirikan Kerajaan Arab Saudi saat ini sejak 1902, dengan menjadikan keluarganya sebagai emir Riyadh. Ia kemudian memulai penaklukan pertamanya ke Nejd (1922) dan kemudian Hejaz (1925). Ia memegang jabatan sebagai Sultan Nejd, serta Raja Hejaz dan Nejd, kemudian berubah menjadi Kerajaan Arab Saudi pada 1932.
Pertikaian Tiga Putra Mahkota:
1. Mengangkat Muhammad bin Salman sebagai Putra Mahkota
Raja Salman bin Abdulaziz membuat keputusan mengejutkan. Ia menunjuk putranya Muhammad bin Salman sebagai putra mahkota. Ia menyalahi dawuh Ayahnya, Raja Abdulaziz bin Al Saud bahwa 13 putranya adalah pewaris raja (selagi masih hidup), tidak boleh mengangkat anak sebagai putra mahkota. Tapi Raja Salman mengubah tradisi.
Hal pertama yang dilakukannya saat sudah menjadi raja adalah dengan menyingkirkan saudara kandungnya Muqrin bin Abdulaziz.
2. Menyingkirkan Muqrin dan memecat Muhammad bin Muqrin
Raja Salman juga memecat Muqrin dari posisi putra mahkota. Pengangkatan Muqrin sebetulnya dilakukan oleh Raja Abdullah, pendahulu Raja Salman. Saat Raja Abdullah masih berkuasa, ia mengangkat Muqrin sebagai wakil putra mahkota. Saat Salman naik tahta, maka Muqrin pun jadi putra mahkota. Namun Salman sepertinya menolak Muqrin dan anak-anak Abdulaziz lainnya.
Pewarisan dari ayah ke anak hanya terjadi di masa Raja Abdulaziz al-Saud kepada putranya, Saud bin Abdulaziz, yang terjadi pada dekade 50-an. Selepas itu, pergantian raja selalu berganti dari anak Abdulaziz yang satu ke anak yang lain.
3. Berseteru dengan Muhammad bin Nayef
Kekecewaan terbesar putra Nayef itu adalah tindakan Raja Salman yang mengizinkan Muhammad bin Salman membentuk aliansi militer negara-negara Islam untuk memerangi terorisme yang bertajuk Operasi North Thunder tanpa mengikutsertakan Nayef. Padahal kontra terorisme adalah keahlian Nayef. Upaya penggerogotan karier Nayef ini sudah dilakukan sejak lama. Agresivitas Muhammad bin Salman untuk mengikis kekuatan Nayef di lingkungan militer jadi alasan kenapa dia memilih posisi sebagai Menteri Pertahanan.
Nama Raja-Raja Kingdom of Saudi Arabia
1. Ibnu Saud ابن سعود
15 Januari 1875 – 9 November 1953 (umur 78) 22 September 1932 9 November 1953 Putra Abdul Rahman bin Faisal dan Sara binti Ahmad al-Kabir Sudayri Saud Ibn Saud dari Arab Saudi
2. Saud سعود
12 Januari 1902 – 23 Februari 1969 (umur 67) 9 November 1953 2 November 1964
(digulingkan) Putra Ibn Saud dan Wadhah bint Muhammad bin ‘Aqab Saud Saud dari Arab Saudi
3. Faisal فيصل
14 April 1906 – 25 Maret 1975 (umur 68) 2 November 1964 25 Maret 1975
(dibunuh) Putra Ibn Saud dan Tarfa bint Abduallah bin Abdulateef al Sheekh Saud Faisal dari Arab Saudi
4. Khalid خالد
13 Februari 1913 – 13 Juni 1982 (umur 69) 25 Maret 1975 13 Juni 1982 Putra Ibn Saud dan Al Jawhara bint Musaed bin Jiluwi Saud Khalid dari Arab Saudi
5. Fahd فهد
16 Maret 1921 – 1 Agustus 2005 (umur 84) 13 Juni 1982 1 Agustus 2005 Putra Ibn Saud dan Hassa bint Ahmed Al Sudairi Saud Fahd dari Arab Saudi
6. Abdullah عبدالله
1 Agustus 1924 – 23 Januari 2015 (umur 90) 1 Agustus 2005 23 Januari 2015[3] Putra Ibn Saud dan Fahda bint Asi Al Shuraim Saud Abdullah dari Arab Saudi
7. Salman سلمان
31 Desember 1935 (umur 87) 23 Januari 2015 s.d Sekarang
Hijaz akan diperintah seorang pria yang namanya adalah nama binatang, ketika Anda melihatnya dari kejauhan, Anda akan berpikir ia memiliki mata sayu, dan jika Anda mendekatinya, Anda tidak melihat ada masalah di matanya. Dia akan digantikan oleh saudara laki-lakinya, bernama Abdullah. Celakalah mengikutinya! Celakalah mengikutinya! Celakalah mengikutinya! – Beliau mengulanginya tiga kali – Beri aku kabar baik tentang kematiannya, maka aku akan memberikan kabar baik tentang munculnya hujjah (Al Mahdi).”
(Musnad Ahmad)
Mubasyirat Al Mahdi dimulai saat kekuasaan dipegang Raja Fahd tahun 1982 ketika awal mimpi tentang balon sampai ke langit dengan menaiki tangga kerajaan Mughal, tumbuh kembang dalam mimpinya pada saat masa kekuasaan Raja Abdullah dan kemunculan khabar nya pada saat Raja Salman mulai memerintah pada 2015. Insyaallah pada saat Raja Salman wafat al Mahdi akan dibaiat di Pelataran Kabah oleh sejumlah 313 pengikutnya.
Periode masa 3 raja-raja bani Saud ini kita bisa menelaah bagaimana al Mahdi disiapkan mulai dari petunjuk yang terang benderang dari mimpi-mimpi wahyu setiap tidurnya.
Demikian pula pada saat mimpi kematian raja di Makah, Qasim melihat mayatnya diusung oleh orang-orang yang berbaju putih-putih di Makam di pemakaman, tiba-tiba mimpinya beralih ke satu ruangan pada waktu malam yang sepi senyap, Qasim ditemani oleh orang yang mondar-mandir membawa stempel tidak jelas wajahnya orang tersebut, hanya di tangannya jelas ada stempel. Tiba-tiba masuk seseorang yang masuk ruangan kami, ia mirip diriku, wajahnya, persis sama dengan sosok aku, tiba-tiba di sana lantas tangan yang membawa stempel langsung menempelkan pada dadanya, kemudian seketika ia berubah pemuda yang berwibawa, berjenggot dan berkharisma. Sedangkan bekas tempelan stempel menjadi daging sebesar jempol.
Ini mimpi Qasim terkait Islah dalam satu malam dan Qasim menjadi manusia yang penuh kewibawaan sebagai imam seluruh manusia.
Peristiwa ini akan dimulai ketika Muhammad bin Salman dilantik menjadi Raja, Muhammad bin Nayef dan Muhammad bin Muqrin akan bertikai karena bapak-bapak mereka haknya sebagai raja dihapus oleh Raja Salman. Peristiwa ini diabadikan dalam hadis Nabi yang masyhur.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Ibnu Majah, Rasulullah ﷺ bersabda “Akan berperang tiga orang di sisi perbendaharaanmu. Mereka semua putra khalifah, tetapi tak seorangpun diantara mereka menguasainya”
Wallahu a’lam bissawab
Al Fakir