Pada masa awal di Madinah Al Munawwarah, umat Islam berkumpul di Masjid Nabawi untuk menunggu waktu solat tiba. Tanpa ada penanda panggilan untuk datang ke masjid untuk melaksanakan solat berjamaah.

Melihat hal ini, beberapa sahabat mengusulkan kepada Nabi Muhammad ﷺ agar membuat tanda waktu solat tiba. Hal ini disebabkan jarak rumah para sahabat jauh dari masjid dan banyak dari kalangan sahabat yang mempunyai kesibukan masing-masing. Di antaranya adalah berdagang, berkebun, beternak dan lain-lain. Sehingga mereka tidak bisa menunggu datangnya waktu solat di masjid.

Atas usulan dari para sahabat, Nabi Muhammad ﷺ kemudian bermusyawarah unutuk mencari cara memanggil orang untuk solat bahwa waktu solat telah tiba. Namun Nabi ﷺ belum juga menemukan cara yang tepat, bagaimana memberikan tanda bahwa waktu solat telah tiba.

Kemudian ada beberapa orang sahabat mengusulkan menggunakan lonceng seperti halnya kaum Nasrani. Ada juga sahabat yang mengusulkan memakai terompet seperti Yahudi. Sementara itu, beberapa sahabat lainnya mengusulkan menggunakan nyala api supaya umat yang jauh dari masjid bisa melihatnya. Namun usulan-usulan tersebut ditolak oleh Nabi Muhammad ﷺ. Hal ini dikarenakan akan menyerupai agama-agama terdahulu. Sedangkan Islam adalah agama penyempurna.

Pada suatu malam, seorang sahabat bernama Abdullah bin Zaid bermimpi melihat seruan azan. Ia didatangi oleh seorang yang memakai jubah hijau dengan membawa lonceng. Awalnya Abdullah ingin membeli lonceng tersebut namun orang berjubah itu mengajarkan lafaz azan kepadanya. Untuk menyeru kaum muslimin agar melaksanakan solat.

Keesokan harinya, Abdullah bin Zaid menceritakan mimpi tersebut kepada  Nabi Muhammad ﷺ. Rasulullah kemudian meminta kepada Abdullah bin Zaid untuk mengakarkan lafaz yang didapatkannya dari mimpinya kepada Bilal bin Rabbah. Pada akhirnya Bilal pun mengumandangkan azan atas perintah Rasulullah ﷺ.

Kelebihan dari Bilal bin Rabbah adalah mempunyai suara yang lantang dan merdu serta sangat menghayati kalimat demi kalimat lafaz azan serta sangat disiplin dalam menjaga waktu-waktu solat. Hal itulah yang menjadi alasan Nabi ﷺ menjadikan Bilal sebagai muazzin pertama di zaman Rasulullah ﷺ.

Sahabat Bilal bin Rabbah juga yang mengumandangkan azan ketika wafatnya Nabi ﷺ.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *