Agak Laen al Mubasyirat ini

Agak Laen al Mubasyirat ini

Oleh: Dr. dr. H. Jaya Mualimin, SpKj, M.Kes, MARS

Pendahuluan

Tahun 2024 disinyalir oleh para ulama sebagai titik balik puncak dari 100 tahun berakhirnya kekuasaan bani Osmani sebagai simbol politik Islam yang berdiri sejak abad ke-16 Masehi. Pada tanggal 03 Maret 1924 Sultan Hamid II menyerahkan kekuasaan pada Attaturk sebagai negara Republik Turki dan mengakhiri dominasi simbol keislaman dunia.

Maka 03 Maret 2024, tepat bulan ini menjadi titik krusial munculnya seorang mujadid Islam yang akan menyelesaikan semua persoalan politik, militer, ekonomi dan agama Islam yang telah terseok dalam kubangan kebodohan dan kesengsaraan yang panjang sepanjang kemerosotan, kebodohan dan urusan segala hal sejak era penjajahan menyelimuti mayoritas muslim di dunia termasuk negara Indonesia.

Seratus tahun ini memiliki makna yang sangat kritis karena sejak tahun 1980-an geliat politik Islam setelah para penguasa Negeri Islam justru mengambil praktek feodalisme di negeri sendiri.

Masyarakat kembali mempelajari politik Islam dengan tekun, sekolah-sekolah Islam, program hufadz menjamur dan banyak masyarakat Eropa dan Amerika mengubah pandangan hidup Islam kembali sebagai ruhnya. Sejak runtuhnya Uni Soviet terjadi polarisasi Islam di bekas bagian Uni Soviet, menjadi bagian dari globalisasi dunia Islam.

Para pengamat politik menilai transformasi ini adalah satu perubahan menuju kekuatan Islam seperti sebelum abad pertengahan.

Banyak kejadian yang dianggap masuk akal umat tetapi merusak antara lain;

Serbuan ke Masjidil Haram

Akhir tahun 1979 menjelang tahun 1980, dunia dihebohkan dengan adanya orang yang mengaku sebagai al Mahdi, menyerbu kota Makah dan menguasai Kabah. Sejumlah 200 pasukan Juhayman al-Utaibi yang menyandera jamaah haji. Mereka meminta seluruh jamaah wajib mengucap janji setia kepada Muhammad bin Abdullah al-Qathani sebagai Imam Mahdi. Mereka beberapa hari berada di masjidil Haram sebelum diserbu pasukan kerajaan Arab Saudi yang dibantu tentara khusus Prancis. Mereka menggunakan agama sebagai media untuk menyakinkan agar Imam Al Mahdi nya dapat diterima oleh masyarakat pada saat itu. Beberapa tahun selanjutnya klaim-klaim yang lain bermunculan dengan tema yang sama dari negara-negara lain.

Gerakan Qadiani

Di anak benua India muncul seorang yang mengaku Imam al Mahdi. Namanya Gulam Ahmad al-Qadiani. Ia mengaku mendapat wahyu seperti Nabi. Malaikat Jibril AS sering datang mengabarkan wahyu. Pengikutnya banyak dari berbagai belahan dunia, tetapi sampai dengan kematiannya tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan Islam secara keseluruhan.

Ibu Lia Eden

Satu dari sekian contoh adalah Ibu Lia Eden yang mengaku sebagai al Mahdi. Ia mengaku didatangi Jibril dalam keadaan jaga. Jibril sering datang ke tugu Monas di Jakarta, dan memberikan “Kerajaan Surga” tapi kekuasaannya tidak berkembang. Hanya beberapa pengikutnya saja di Jakarta. Kemudian ia ditahan dengan tuduhan menyampaikan ajaran sesat dan meninggal di tahanan. Beberapa orang yang mengaku banyak sekali sebagai Imam Al Mahdi, dengan modus menjadikan ajaran agama, mengaku dekat dengan ajaran murni Rasulullah ﷺ. Sebagai komoditinya, berpakaian jubah, membawa tongkat, pedang, tasbih, berpakaian hitam-hitam, dicat rambut dll.

Beberapa Jamaah/Gerakan Kontemporer

Gerakan-gerakan ini juga ingin menegakkan Islam dengan membangun satu gerakan global dalam bermacam bidang. Ada yang menggunakan sosial, ekonomi, politik dan militer.

Gerakan keislaman ini muncul sejak 1980-an seperti: Jamaah Islamiah, Moslem Brotherhood, Ikhwanul Muslimin, Jamaah Jihad, termasuk Hizbut Tahrir. Semua gerakan keagamaan ini adalah untuk mencapai kesatuan umat Islam di dunia dalam segala aspek kehidupan. Sampai saat ini semua usaha dalam gerakan tersebut belum memberikan warna dalam kehidupan kenegaraan. Justru mereka masih dikendalikan oleh hegemoni kekuasaan global. Satu contoh Thaliban yang dapat mengambil kekuasaan dengan merebut kekuasaan dan mengusir penjajah Amerika belum menjadikan diri sebagai pemegang kuasa Islam dunia. Allah ﷻ belum memberikan kuasanya sebagai pewaris Minhaj Nubuwat di akhir zaman.

Agak Laen al-Mubasyirat

Bulan April 2014 di Lahore dalam satu medsos dan tahun 2015 satu wawancara di laman YouTube pribadi Muhammad Qasim bin Abdul Karim, seorang pemuda biasa. Ia tidak mengaku sebagai Mahdi/ Imam Al-Mahdi karena ia juga tidak punya pendidikan layak sebagai Mufti atau Maulana, bukan pemimpin satu jamaah atau politik. Ia bercerita telah bermimpi selama hidupnya sejak umur 17 tahun. Dalam mimpinya Rasulullah ﷺ selalu hadir bersamanya dan Allah ﷻ membimbing Qasim, para Nabi dan Rasul juga bertemu dalam mimpi-mimpinya.

Saat ini pengabaran mimpinya sudah 9 tahun dan mimpi-mimpinya berkaitan dengan masa depan dan peristiwa-peristiwa dunia akan terjadi. Salah satu pesan mimpinya adalah agar manusia kembali kepada keesaan Allah ﷻ dan menjauhi syirik agar mendapat pertolongan Allah ﷻ .

Cerita ini punya ciri “Agak Laen” dibandingkan dengan cerita-cerita kedatangan al Mahdi dan gerakan keagamaan lain di atas. Cerita yang di atas lebih pada konsep pengakuan orang atau ajarannya dalam menyampaikan pesan-pesannya.

Seorang Qasim tidak mengaku sebagai utusan atau al Mahdi, dan tidak membuat gerakan perjuangan serta ia juga tidak klaim ajarannya murni sesuai Quran dan Hadis, seperti yang lain. Ia hanya meminta pesan mimpinya disebarkan melalui media sosial.

Mimpi adalah Jembatan antara Ruh dan Nyata

Mimpi sebagai satu-satunya sumber berita. Pesan ini sebagai sumber Agak Laen dari Muhammad Qasim, karena masih sangat riil diterima oleh masyarakat kekinian karena mimpi sebagai jembatan antara alam ruh dan alam nyata.

Sampai saat ini di seluruh dunia mulai mempelajari dan menyuarakan al mubasyirat ini sebagai satu informasi yang penting dalam menyongsong transformasi Islam di masa ini.

Penutup

Agak laen ini yang sering disebut gharib [asing] seperti hadis Nabi Muhammad ﷺ bahwa Islam awalnya asing dan berakhir juga dengan keasingan.

Wallahu ‘alam bissawab

Al Fakir

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *